Campina Ice Cream Optimistis Target Penjualan Rp 1 Triliun di 2021

Campina ice cream

Produsen es krim, PT Campina Ice Cream Industry Tbk atau yang lebih dikenal Campina Ice Cream optimistis target penjualan Rp 1 triliun di tahun 2021 lalu dapat terlampaui. Optimisme ini didukung oleh sejumlah strategi yang dicanangkan perusahaan di sepanjang tahun lalu. 

Direktur Penjualan dan Pemasaran Campina, Bapak Adji Andjono memaparkan, di tahun 2021, Campina telah meluncurkan berbagai produk es krim baru. Hal ini merupakan strategi Campina untuk memelihara excitement konsumen terhadap brand Campina. 

Bapak Adji mengaku, peluncuran produk anyar turut memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perusahaan di tahun 2021. Meksipun begitu, Campina tidak bicara lebih detail terkait kontribusi penjualan dari produk baru tersebut.

“Ada beberapa jenis es krim yang diluncurkan, antara lain: Orange Plus, yakni es stik rasa jeruk dengan kandungan Vitamin C tinggi. Selaras dengan ini, juga ada Go! Mango. Kemudian kami juga meluncurkan es krim Cake Series, yakni paduan es krim dan cake dalam bentuk tubs pint 350 ml yang premium,” jelas Bapak Adji kepada Kontan.co.id, Kamis (6/1). 

Selain ditopang oleh peluncuran produk baru, pertumbuhan Campina di tahun 2021 juga didukung oleh strategi lain. Salah satunya kegiatan aktivasi brand communication yang relevan dengan konsumen milenial. 

Campina ice cream(Dokumentasi PT Campina Ice Cream Industry, Tbk)

Berdasarkan materi paparan publik, Campina juga terus berupaya memperbesar aktivitas Omni channel. Serta membangun loyalitas online saat pelanggan beralih ke e-commerce, termasuk inovasi dalam pelacakan cepat, klik dan kumpulkan, hingga proses pengiriman.

Hingga kuartal III-2021, Campina tercatat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 761,33 miliar. Jumlah ini meningkat 6,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 712,51 miliar. 

Menurut Bapak Adji, portofolio produk yang memberikan kontribusi paling tinggi adalah jenis produk impulse (kemasan single). Sebab, kemasan es krim ini dipandang sebagai makanan selingan di Indonesia. 

Sementara kategori tubs belum sebesar impulse karena level konsumsi es krim di Indonesia belum setinggi di negara barat,” demikian disampaikan Bapak Adji.

Dari sisi bottom line, laba bersih Campina juga melesat. Dari Rp 22,82 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020, menjadi Rp 81,40 miliar di kuartal ketiga 2021.

Adji sendiri belum bisa bicara lebih detail terkait rencana bisnis dan strategi di tahun 2022. Sebab, masih ada berbagai hal yang masih harus dikaji, akibat varian omicron yang kasusnya sudah ada di Indonesia.

Karena berbagai hal masih harus dikaji lagi akibat varian omicron maka prediksi yang kami bikin harus dicek lagi,” demikian pungkas Bapak Adji.

(Ditulis ulang dari unggahan Kontan.co.id, Kamis, 06 Januari 2022/18:52 WIB, artikel ditulis oleh: Vina Elvira)

 

Share Button

Tinggalkan Balasan