“Mbak, ini es krim vegan?” tanya seorang ibu yang mengajak putrinya, dua dari ribuan pengunjung event Vegan Culinary Festival 2018 di Tribeca Park, Mall Central Park-Jakarta Barat hari itu, kepada SPG LuVe yang tengah bertugas.
“Iya, betul ibu. Es krim LuVe ini terbuat dari protein susu kedelai, dan semua bahan-bahan yang terkandung di dalamnya terbuat dari bahan nabati”, jelas Hana, SPG LuVe.
Penjelasan dari team SPG tersebut tak ayal mampu membuat ibu tadi tanpa ragu memutuskan membeli es krim LuVe Vanilla Brownies Strawberry Sauce, beserta 1 pack Fantasy Apple untuk putrinya. Kedua es krim tersebut dijual dalam satu paket seharga Rp15.000,-, yang bisa dibeli dengan uang tunai ataupun dengan kupon voucher yang dijual panitia.
Perbincangan diatas redaksi lihat dan temukan langsung di event Vegan Culinary Festival, bagian dari Earth Day Vegan Festival & Forum 2018, yang diselenggarakan atas kerjasama IVS (Indonesian Vegan Society), Mall Central Park tanggal 23—25 Maret 2018 yang lalu.
Jadi, ada apa saja di Vegan Culinary Festival 2018 ini? Pastinya, booth-booth yang menyajikan aneka kuliner berbahan dasar nabati, tanpa menggunakan bahan hewani sedikitpun, terlihat berjejer di Tribeca Park, yang khusus dihadirkan oleh Mall Central Park untuk ajang event dan berkumpulnya komunitas-komunitas. Dan hampir semua booth terlihat sesak dikunjungi ribuan pengunjung yang datang setiap harinya.
Aneka makanan dan minuman, dan juga es krim yang dijajakan, tak kalah lezatnya dengan makanan dan minuman yang terbuat dari bahan hewani, karena diolah sedemikian rupa hingga memiliki tingkat kelezatan hampir menyerupai hidangan aslinya, yang tentunya menggunakan daging. Redaksi mewakili pengunjung event harus memberikan apresiasi terhadap keahlian para ahli di balik kelezatan masakan vegan ini.
Di hari ketiga, yaitu hari Minggu tanggal 25 Maret, booth LuVe mendapatkan kunjungan istimewa dari jajaran direksi PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk. Yaitu: Bapak Samudera Prawirawidjaja selaku presiden direktur, beserta Bapak Hendro Hadipranoto dan Bapak Adji Andjono selaku direktur.
Di kesempatan Earth Day Vegan Festival & Forum 2018 ini, Bapak Samudera Prawirawidjaja, Bapak Hendro Hadipranoto, dan Pastor Fery SW (founder Eco Learning Camp, Dago-Bandung) diundang menjadi narasumber talk show seputar hidup vegan, yang bisa disimak di halaman 3 Campina Breaking News edisi 36 ini.
Es krim LuVe yang kini hadir dengan 2 varian baru Chocolate Choco Brownies dan Vanilla Brownies Strawberry Sauce menemukan target market-nya di event ini. Kedua varian ini, menyusul 3 varian yang pernah hadir sebelumnya dengan nama LuVe Litee (Raspberry Rosella, Chocolate, dan Green Tea), berhasil mencuri perhatian sekaligus ketertarikan para vegetarian dan vegan yang hadir.
Kesimpulannya, PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk berhasil menghadirkan kelezatan es krim dari 100% bahan nabati beserta saus strawberry dan potongan-potongan kue brownies lezat (yang juga dibuat dari bahan nabati).
Para pengunjung Tribeca Park di Central Park Mall tanggal 25 Maret yang lalu mendapatkan informasi yang sangat berharga, tentang manfaat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh lewat pengaturan pola dan menu makan vegan-vegetarian dari para narasumber di panggung utama event Earth Day Vegan Festival & Forum 2018.
Betapa tidak, para praktisi vegan yang diantaranya sudah belasan tahun mempraktekkan pola makan vegan membeberkan pengalamannya, serta manfaat yang didapatkan untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Para narasumber istimewa tersebut adalah: Bapak Samudera Prawirawidjaja (presiden direktur PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk), Bapak Hendro Hadipranoto (direktur PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk), dan Pastor Stanislaus Ferry Sutrisna Widjaja Pr, atau akrab disapa Pastor Fery, pendiri sekaligus pembina Eco Learning Camp, sebuah lembaga edukasi di bidang pengembangan aktivitas edukasi, konservasi, riset, dan pengembangan komunitas serta berbagai aktivitas kreatif lainnya yang berbasis lingkungan, yang berlokasi di daerah Dago, Bandung. PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk adalah salah satu sponsor dan pendukung tetap dari lembaga lingkungan hidup ini.
Ketiga narasumber tersebut pun ditanya oleh MC sejak kapan memulai menerapkan gaya hidup vegan. Pak Sam (panggilan akrab Pak Samudera) bercerita bahwa beliau sudah menjadi vegan sejak 13 tahun yang lalu.
Sementara Pak Hendro menjadi vegan sejak 7 tahun yang lalu. Pak Hendro sendiri bercerita kalau Pak Sam lah yang berperan dalam ikut sertanya beliau menjalani gaya hidup vegan, yang sama sekali tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apapun dari hewani. Termasuk di dalamnya, susu sapi, telor, madu, dan terlebih daging-dagingan.
Lalu bagaimana dengan Pastor Fery? Ternyata beliau ini pun mendapatkan ‘pengaruh’ positif ini dari kedua direksi kita. Beliau mulai menerapkan gaya hidup vegetarian (masih mengkonsumsi telor, madu, susu, dll) setelah banyak bertukar pikiran dengan Pak Sam. Dan menjadi vegan sepenuhnya tak lama setelahnya, saat beliau mengunjungi ice cream factory kita di Rungkut, Surabaya.
Ice cream factory kita pun sepertinya patut dicatat dalam buku rekor, sebagai satu-satunya pabrik di Indonesia yang hanya menyajikan makanan vegan dalam menu sehari-hari karyawannya, yang dapat dinikmati semua jajaran, mulai dari direksi hingga petugas kebersihan di pabrik. Suatu hal yang sungguh unik.
Masing-masing narasumber pun mengamini betapa menjadi seorang vegan mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi tubuh, yaitu di sisi kesehatan dan kebugaran. Pak Hendro membeberkan bahwa ia jarang sekali sakit (meskipun hanya flu saja) selama 7 tahun beliau menjadi vegan. Terhitung hanya 3 kali pilek (tanpa demam), tanpa obat dan antibiotik.
Pak Sam sendiri mengaku dengan gaya hidup yang seimbang ini (diselingi dengan olah raga sepeda yang intense), selain sehat dan bugar, juga mampu menekan tingkat kolesterol dan trigliserida, dan juga menjaga postur tubuh tetap ramping.
Di akhir acara, Bapak Susianto Tseng (Sekjen IVS) didampingi Bapak Martono (Ketua Panitia Vegan Festival Indonesia 2018) menyerahkan cindera mata kepada narasumber, dan tak lupa berfoto bersama. Talk show yang sempat diiringi hujan gerimis ini berakhir pada pukul 20.30 WIB.